Aku Memakan Tuhan

Aku memakan Tuhan ketika aku lapar. cerita lengkapnya seperti ini :

Di era zamanku, Orang-orang membuat Tuhan berdasar kekayaan yang dipunyainya. Orang kaya sampai samapi kelas bawah. Bahan baku bergantung dari kekayaan, semakin kaya semakin bagus dan berkualitas bahannya : emas, perak. Untuk kelas di bawahnya dari kayu, batu, Kebanyakan dari batu.

Karena aku orang miskin, aku membuat dari Tepung. Adonan tepung sedemikian rupa kubuat menjadi roti, setelah jadi roti, aku ciptakan Tuhan sesuai imajinasiku, Mulai dari kepala, tangan, kaki, badan dan lengkaplah.

Setelah selesai membuat Tuhan dari bahan baku roti, Perutku terasa lapar.

Maka aku berkata pada Tuhan, “Tuhan maafkan aku, rasa lapar ini sangat kuat, jadi maaf jika aku memakanmu,” Dan Hari itu aku memakan Tuhan.

cerita ini disadur bebas berdasar Kejadian Sayyidina Umar Bin Khattab pada saat masa Jahiliyah, sebelum beliau masuk islam.

Manusia memang hebat, Tuhanpun di makan.

ILYAS AFSOH / MARKETER / MOTIVATOR / 031 605 608 60

   

Tugas saya bukan untuk memastikan keberhasilan.
Tugas saya hanya memastikan bahwa saya mencoba.
karena semua kesempatan untuk menang – ada di dalam upaya
Bila saya tidak mencoba, saya akan sama gagalnya dengan mereka yang mencoba dan gagal.
Maka saya menjadi diri yang mudah memulai, mudah mencoba dan mudah melakukan
(MTST – I am easy like Sunday morning)

Tentang ILYAS AFSOH

SURABAYA NLP HIPNOTIS HIPNOTERAPI PUBLIC SPEAKING MOTIVATOR INTERNET MARKETING COACH
Pos ini dipublikasikan di RELIGI dan tag , , , , , , . Tandai permalink.

12 Balasan ke Aku Memakan Tuhan

  1. Sawali Tuhusetya berkata:

    wah, postingannya berbau kesufi-sufian, mas ilyas, hehehehe 😆

    ” IA : saya senyum membaca hehehehe nya Pak Sawali,”

    Suka

  2. lovesomatic berkata:

    Ditunggu jawaban dari Tuhan….. 🙂

    “IA : Tuhan yang sudah dimakan, tidak lagi menunggu, Tuhan sudah menyatu di dalam tubuh bersama darah dan daging,”

    Suka

  3. judulnya galak

    tapi ternyata isinya emang mantap

    ” IA : Kang Achoey sebenarnya sedang memuji diri sendiri melalui pujian pada tulisan saya,:”

    Suka

  4. mybenjeng berkata:

    rasanya gimana ya, maknyus kali ya… 🙂

    “IA : mungkin lebih dari itu,”.

    Suka

  5. Wualah … asyik juga tu; membuat Tuhan lalu dimakan gitu, dan … yang hebat itu siapa yang mampu berimajinasi demi kebaikan, demi pembelajaran. Selamat.

    “IA :terima kasih, akhirnya Pak Ersis WA, berkenan mengunjungi blog sederhana ini”.

    Suka

  6. indra1082 berkata:

    BERISI, BERMAKNA, dan Ngena….

    Suka

  7. natazya berkata:

    Robbi…

    moga moga saya tidak selapar dan serakus itu hingga perlu memakanMu…

    AMIEN…

    Suka

  8. nenyok berkata:

    Salam
    dalem banget

    Suka

  9. mataharicinta berkata:

    ya tuhan…
    neng masih perlu meminta banyak hal dariMu
    jadi neng memutuskan gak akan memakan tuhan dulu.
    doh, ya ampun pak, tapi kenyataannya hari ini memang banyak orang yang makan tuhan ciptaannya sendiri-sendiri ya.
    ada yang makan uang, ada yang makan perempuan, ada yang makan meja, dan lain-lain deh

    Suka

  10. missglasses berkata:

    hahaha, tega amat sama Tuhan sendiri

    Manusia memANG HEBAT, KADANG ia ngaku sebagai Tuhan: ia

    Suka

  11. itu bukannya tuhan. Tuhan itu ma ALLAH SWT. jadi, jauhi Tuhan-tuhan tu-han tu han tu hantu selain ALLAH.

    —-
    saya ini pembelajar, terima kasih atas nasehatnya

    Suka

Tinggalkan Balasan ke achoey sang khilaf Batalkan balasan